Pada tanggal 8 Oktober, tim peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas ZHONGSHAN menerbitkan sebuah makalah di ARCHIVES OF TOXICOLOGY, jurnal inti toksikologi global, menunjukkan bahwa pada dosis nikotin yang sama, sol rokok elektrik tidak terlalu berbahaya bagi saluran pernafasan. sistem daripada rokokmerokok.
Dalam beberapa tahun terakhir, dampak kesehatan dari rokok elektrik dan rokok elektrik telah menjadi perdebatan hangat di bidang kesehatan masyarakat.Dalam studi ini, tim peneliti Universitas ZHONGSHAN membandingkan efek rokok dan rokok elektrik terhadap fungsi paru-paru, faktor inflamasi dan ekspresi protein pada tikus dengan kandungan nikotin yang sama, sehingga mengisi kesenjangan penelitian ilmiah di bidang terkait.
Para peneliti menggunakan semangka RELXrokok elektrik beraromadan rokok tradisional sebagai sampel, sebanyak 32 ekor mencit dibagi secara acak menjadi 4 kelompok dan diberi paparan udara bersih, sol rokok elektrik dosis rendah, sol rokok elektrik dosis tinggi dan asap rokok selama 10 minggu, kemudian dianalisis indeksnya.
Hasil histopatologi paru menunjukkan bahwa koefisien paru tikus yang terpapar rokok meningkat secara signifikan, dan morfologi trakea berubah, menunjukkan bahwa sistem pernapasan mungkin terkena penyakit.Sebagai perbandingan, tidak ada perubahan signifikan pada koefisien paru dan morfologi trakea pada tikus yang terpapar rokok elektrik.
Tes fungsi paru-paru menunjukkan bahwa paparan rokok menyebabkan kelainan yang signifikan pada sejumlah indeks fungsi paru-paru pada tikus, namun hanya satu indeks yang mengalami penurunan pada kelompok rokok elektrik.Pada saat yang sama, hasil patologis menunjukkan bahwa rokok dan rokok elektrik dapat menyebabkan kelainan paru-paru pada tikus, namun kerusakan yang disebabkan oleh rokok lebih nyata.
Terakhir, peneliti juga melakukan analisis proteomik pada jaringan paru-paru tikus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan protein diferensial yang disebabkan oleh rokok adalah jalur terkait peradangan yang lebih terkonsentrasi, sedangkan ekspresi abnormal yang disebabkan oleh rokok elektronik lebih sedikit, dan efek pada jalur sinyal inflamasi lebih kecil.
Para peneliti mengatakan, hasil penelitian jelas menunjukkan bahwa paparan rokok dan rokok elektrik dengan dosis yang lebih besar berbahaya bagi sistem pernapasan.Namun, dengan kandungan nikotin yang sama, sol rokok elektrik tidak terlalu berbahaya bagi sistem pernapasan dibandingkan asap rokok tradisional.
Vaping secara luas dipandang oleh komunitas medis sebagai alternatif yang tidak berbahaya karena tidak menghasilkan tar dan tidak memerlukan pembakaran.
Waktu posting: 11 Oktober 2022